(JUAL BIBIT POHON BIDARA ARAB INFO VIA WA : 081381734111)
Tinjauan dari Al-Quran dan As-Sunnah
Tumbuhan pohon bidara memiliki kedudukan di dalam agama Islam. Pohon sidr disebutkan di beberapa surah dalam Al-Qur’an, yaitu:
Sebagai Pohon bidara yang sedikit jumlahnya (sidrin qolil)
Di dalam Al Quran Surat Saba’ ketika mengabarkan tentang kisah Negeri Saba:
” Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Bidara”.
(Al-Quran: Saba/ QS.34 :16)
Sebagai Pohon bidara perbatasan akhir (sidratul muntaha) dan Pohon bidara yang diliputi (sidrata ma yaghsya)
Kisah Mi’roj nya Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya dimana Jibril mempunyai 600 sayap.
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratil Muntaha . Di dekatnya ada syurga tempat tinggal, . (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”.
(Al-Quran:An-Najm/QS.53: 13-15)
Sebagai Pohon bidara yang tak berduri (sidr makhdud)
Pada Surat Al-Waqi’ah tentang kelompok kanan dari penghuni surga berada di bawah pohon bidara yang tidak berduri.
“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas,dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak,”
( Al-Quran:al-Waqi’ah/ QS.56: 27-32)
“Dalam tafsir disebutkan pohon bidara yang dimaksud adalah yang telah dihilangkan durinya ataupun buahnya yang lebat, demikian pendapat Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhu. Berkata Ibnu Katsir rohimahulloh setelah menukil beberapa pendapat (tentang pohon bidara dalam ayat tersebut): “Dhohirnya yang dimaksud adalah pohon bidara di dunia banyak durinya dan sedikit buahnya, adapun di akhirat kebalikannya, tidak ada durinya dan buahnya banyak”
Pada daun tumbuhan bidara juga dapat membersihkan kotoran, oleh karena itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata kepada para wanita yang sedang memandikan jenazah putri beliau zainab :
Ummu ‘Athiyyah RodhiyaLLOOHU ‘Anha berkata, “Nabi ShollaLLOOHU ‘Alaihi Wa sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda, “Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara”. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.”
{H.R. al Bukhori 3/99-104, Muslim 3/47-48, Abu Dawud 2/60-61, an Nasa-i 1/266-267, at Tirmidzi 2/130-131, Ibnu Majah 1/445, Ibnul Jarud 258-259, Ahmad 5/84-85, 4076-4078, Syaikh al Albani – Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah hal 130-131}
Juga sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam tentang seseorang yang berihrom kemudian meninggal karena terlempar oleh untanya sendiri:
”Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara”
(HR Bukhori dan Muslim).
‘Aisyah secara marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haidh) mengambil air yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu dia berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke bekas-bekas darah.”
(H.R. Muslim no. 332 dari ‘Aisyah)
Kemudian termasuk dari faidah lain dari Tanaman Bidara sebagaimana disebutkan oleh Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh diantaranya:
“Buahnya bisa dimakan, mengobati diare, obat untuk penyakit perut, memperkuat fungsi hati dan empedu, meningkatkan nafsu makan, dll.”
( Kitab Ath Thibbun An Nabawy )
Tentang Pohon Bidara Sidr
Pohon Sidr adalah pohon kuno sejenis bidara yang disebutkan dalam kitab suci Al-Qur’an. Bidara atau Sidr (bahasa Arab: (سدر) bahasa Inggris: Lote tree) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering. Struktur pohon Sidr sangat kokoh. Akarnya tertanam sangat dalam sehingga mampu bertahan dari lingkungan yang ekstrim atau keras. Pohon Sidr tumbuh secara alami, liar, di seluruh wilayah gurun pasir, tumbuh subur meliar di kawasan-kawasan pegunungan Timur Tengah seperti Yaman dan Arab Saudi dan sebagian lain di negara timur tengah. Pohon ini juga banyak tumbuh liar di beberapa kawasan dunia yang antaranya termasuk hutan hujan tropika di Malaysia, Indonesia, dan Australia.
Selain itu ia juga berbunga dan berbuah, seluruh bagian pohon ini memiliki manfaat obat. Mulai dari daunnya digunakan sebagai pembersih rambut herbal yang juga dapat menghilangkan ketombe dan juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa macam penyakit, hingga akarnya yang bisa digunakan sebagai penawar bisa ular. Bunga Sidr, bahkan di dalam musim dingin, menghasilkan nektar dan pollen bagi para lebah sehingga madu akan dihasilkan sepanjang tahun. Madu yang terhasil dari koloni lebah di pergunungan Yaman yang kaya dengan pohon Sidr ini dikatakan sebagai madu paling berkualitas dan terbaik di dunia
Deskripsi Tanaman
Deskripsi Berperawakan pohon atau perdu yang menyemak, tingginya mencapai kira-kira 15 m, tumbuh tegak atau menyebar dengan cabang-cabangnya yang menjuntai; letak rantingnya simpangsiur, berbulu kempa; penumpunya berduri, menyendiri dan lurus (berukuran 5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan, cabang yang kedua lebih pendek dan melengkung, duri kadang-kadang tidak ada; pohonnya selalu hijau atau setengah meranggas. Daunnya tunggal, letaknya berselang-seling, berbentuk bundartelur-jorong sampai bundar-telur-lonjong, berukuran (2-9) cm x (1,5-5) cm, tepinya sedikit beringgit atau rata, berkilap dan tak berbulu pada lembaran sebelah atasnya, berbulu kempa yang rapat, berwarna putih pada lembaran sebelah bawahnya, dengan 3 tulang daun membujur yang nyata; tangkai daunnya 8-15 mm panjangnya.
Perbungaannya muncul dari ketiak daun, berbentuk payung menggarpu, panjangnya 1-2 cm, tersusun atas 7-20 kuntum bunga; gagang perbungaan panjangnya 2-3 mm; bunganya berdiameter 2-3 mm, berwarna kekuningan, sedikit harum, gagang bunganya 3-8 mm panjangnya; daun kelopaknya bercuping 5, berbentuk delta, bagian luarnya berambut, bagian dalamnya gundul; daun mahkota 5 helai, sedikit berbentuk sudip yang cekung, terlentik; benang sarinya 5 utas; bakal buahnya beruang 2, tangkai putiknya bercabang dua, cakramnya bercuping 10 atau beralur-alur. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk bulat sampai bulat telur, dapat mencapai ukuran 6 cm x 4 cm untuk yang dibudidayakan, dan umumnya jauh lebih kecil untuk yang liar; kulit buahnya halus atau kasar, berkilap, tipis tetapi liat, berwarna kekuningan sampai kemerahan atau kehitaman; daging buahnya berwarna putih, mengeripik (crisp), banyak mengandung sari buah, rasanya agak asam sampai manis, menjadi menepung pada buah yang matang penuh. Bijinya terletak dalam batok yang berbenjol dan beralur tidak beraturan, yang berisi 1-2 inti biji yang berwarna coklat.
Kandungan Bidara (Sidr)
Kandungan Bidara dari hasil analisis di India (angka, pertama) dan di Thailand (dalam kurung) merupakan komposisi per 100 g bagian yang dapat dimakan: air 86 (71,5) g, protein 0,8 (0,7) g; lemak 0,1 (1,7) g; karbohidrat 12,8 (23,7) g; Ca 30 (30) m, P 30 (30) mg, vitamin A 70 (50) SI, vitamin C 50-150 (23) mg. Nilai energinya 230 (470) kJ/100 g.
Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar, juga dikeringawetkan, atau dibuat manisan. Di Asia Tenggara, buah yang belum matang dimakan bergaram. Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop. Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan.
Di India, pohon bidara merupakan salah satu dari beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk pemeliharaan serangga lak; ranting-ranting yang terbungkus oleh sekresi serangga itu dipungut untuk diproses menjadi sirlak. Kulit kayu dan buahnya menghasilkan bahan pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat lain. Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akarnya berkhasiat obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal untuk luka.
Di Jawa, misalnya, kulit kayunya digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.
Pemanfaatan Tamanan Bidara Sidr
Pada daun tumbuhan bidara juga dapat membersihkan kotoran, Daun bidara sangat efektif untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena gangguan jin.
· DAUN BIDARA UNTUK RUQYAH
· MEMANDIKAN JENAZAH
· WANITA HAID
· UNTUK PERAWATAN KULIT DAN JERAWAT
· SAYUR DAN MINUMAN
2. Daun bidara mengandung senyawa antioksidan yang sangat tinggi, kandungan inilah yang sangat efektif untuk menjaga kesehatan tubuh kita dari berbagai macam penyakit.
3. Daun bidara mampu mengobati penyakit lambung, antara lain tukak lambung, maag dan bahkan kanker lambung.
4. Mampu mencegah dan mengobati penyakit kardiovaskuler yang sangat berbahaya.
5. Mampu mengobati penyakit diabetes melitus, baik tipe 1, tipe 2 ataupun diebetes gestasional, karena daun bidara mengandung glikemik yang sangat rendah.
Manfaat daun bidara untuk mengobati penyakit:
6. Daun bidara sangat berguna untuk mengobati masalah mulut, seperti sariawan, bibir pecah-pecah, gusi berdarah dan masih banyak lagi.
7. Daun bidara sangat berguna untuk mencegah dan mengobati penyakit pertumbuhan jaringan abnormal, seperti kanker, tumor, kista dan masih banyak lagi.
8. Daun bidara dengan kandungan antiseptik, maka akan sangat berguna untuk mengobati luka, baik luka baru ataupun luka yang sudah lama.
9. Daun bidara sangat berguna untuk memperbaiki sel-sel organ yang mengalami kerusakan, sehingga organ tersebut dapat bekerja secara maksimal.
10. Daun bidara yang masih muda dan segar sangat berguna untuk mengatasi masalah kewanitaan, seperti keputihan, haid tidak normal dan masih banyak lagi.
Khasiat tersembunyi daun bidara untuk kesehatan:
11. Kandungan mineral kalsium yang sangat tinggi pada daun bidara, maka akan sangat efektif untuk menguatkan dan merawat kesehatan tulang ataupun gigi.
12. Daun bidara sangat bermanfaat untuk mengobati demam panas ataupun dingin, baik pada orang dewasa ataupun anak-anak balita.
13. Manfaat daun bidara untuk kulit sangat efektif untuk mengatasi peradangan pada area kulit ataupun organ dalam tubuh.
14. Daun bidara sangat berguna untuk mengatasi bisul ataupun ambeien pada dubur.
Insyaallah suatu saat nanti, Elzaura akan mengadnung daun bidara juga, mohon doa baiknya ya kawan, saat ini Elzaura mengadnung salah satunya adalah Daun Lidah Buaya, Keunggulan Ektrak Lidah Buaya pada Elzaura Skincare yaitu MEMBERSIHKAN KULIT HINGGA KE PORI-PORI. Aloevera juga dapat menjadi pembersih wajah terutama dari sisa makeup dan polusi udara setelah beraktivitas seharian. Untuk membersihkan wajah dengan aloevera, cukup oleskan aloevera pada kulit, gosok dengan pelan dan angkat menggunakan tissu.
BalasHapus