BIBIT BIDARA PEKANBARU RIAU

سْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Selasa, 22 Mei 2018

Manfaat dan Khasiat Daun Bidara untuk Kesehatan

Daun bidara berasal dari sebuah pohon kecil yang bernama pohon biadara. Pohon ini biasa tumbuh di daerah yang cenderung kering. Bidara adalah penyebutan bagi tanaman ini dalam bahasa Indonesia, sedangkan di beberapa daerah di Indonesia, tanaman ini punya banyak nama. Pohon bidara mempunyai tinggi sekitar 5 sampai dengan 16 meter. Baik ranting dan cabangnya berjumlah cukup banyak dengan jenis daun hijau yang memiliki banyak duri.

Daun bidara memiliki bentuk bulat sedikit lonjong dengan permukaan yang halus. Ciri khas dari daun ini yaitu terdapat banyak duri walaupun pohonnya masih muda sekalipun. Pohon bidara sendiri disebut dalam Al-Quran dengan ciri-cirinya yang berduri. Tak heran jika daun yang satu ini memiliki kegunaan yang penting, terutama bagi umat muslim. Selain itu, daun bidara juga mempunyai segudang manfaat dan juga khasiat dalam menjaga kesehatan tubuh Anda.

Agar tidak salah dalam memahami manfaat dan khasiat daun bidara, kami berikan rincian penjelasan tentang beberapa kegunaan daun ini untuk kesehatan Anda. Berikut ini informasinya.
1. Menyembuhkan luka dengan cepat
Khasiat daun bidara yang pertama yaitu sebagai daun herbal untuk menyembuhkan luka dengan cepat. Daun ini akan menghentikan pendarahan dan mengeringkan luka agar cepat pulih sehingga tidak meninmbulkan luka baru.
2. Penghilang depresi
Khasiat daun bidara yang selanjutnya yaitu dapat menghilangkan depresi. Daun ini dapat membuat Anda lebih rileks dan membuat syaraf Anda lebih tenang. Anda pun tidak akan merasakan stress maupun depresi yang berlebihan.
3. Meningkatkan nafsu makan
Khasiat daun bidara untuk tubuh juga bagus dalam menambah nafsu makan. Daun ini sebaiknya digunakan bagi Anda yang sering telat makan dan sibuk dalam kegiatan sehari-hari. Nafsu makan Anda pun akan meningkat.
4. Anti diabetes
Khasiat daun bidara juga ampuh untuk mencegah diabetes. Bagi Anda yang sudah terjangkit diabetes juga bisa mencoba daun ini sebagai obat alami yang akan menjaga kadar gula dalam darah. Itulah mengapa daun ini disebut sebagai daun anti diabetes.
5. Mencegah bakteri dan virus
Khasiat daun bidara sangat baik untuk menjaga tubuh dan menguatkannya dari serangan bakteri maupun virus. Sebagian besar penyakit yang Anda punya berasal dari virus maupun bakteri yang mengendap di dalam tubuh.
6. Baik untuk lambung
Daun bidara sangat aman untuk lambung, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit maag. Daun ini akan meredakan berbagai macam penyakit yang ada di lambung karena tidak berdampak negative terhadap asam lambung.
7. Menyehatkan mulut
Mulut yang tidak sehat ditandai dengan timbulnya sariawan dan bibir yang pecah-pecah. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan manfaat daun bidara. Daun yang satu ini mampu menjaga kesehatan mulut dari berbagai macam infeksi.
8. Anti kanker dan tumor
Manfaat daun bidara yang penting juga mampu menjadi anti kanker dan tumor. Kedua penyakit tersebut dapat Anda cegah jika Anda memanfaatkan khasiat daun ini. Daun unik ini pun berfungsi sebagai anti oksidan yang alami.
9. Mengatasi haid yang tidak lancar
Khasiat daun bidara yang tidak kalah bagusnya untuk para wanita yaitu dapat mencegah haid yang tidak lancar. Kandungan senyawa dalam daun ini mampu membuat hormone Anda seimbang dan melancarkan haid.
10. Mengobati keputihan pada wanita
Manfaat daun bidara untuk wanita baik untuk mencegah keputihan. Daun ini akan menghilangkan jamur yang ada di dalam miss V. Jamur adalah penyebab utama dari munculnya keputihan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Selain 10 manfaat dan khasiat daun bidara untuk kesehatan, ada lagi 20 manfaat lainnya dari daun ini yang perlu Anda ketahui. Berikut ini manfaat lainnya:
20 Manfaat dan Khasiat Daun Bidara Lainnya:
11. Mengatasi ejakulasi dini
12. Meningkatkan gairah seksual
13. Mengatasi bisul
14. Obat ambeien
15. Penurun demam
16. Baik untuk tulang
17. Menjaga kesehatan gigi
18. Penurun tekanan darah tinggi
19. Obat insomnia
20. Mengatasi nyeri
21. Menjaga kesehatan usus
22. Obat penyakit kardiova skuler
23. Menyehatkan sel tubuh
24. Obat radang pada kulit
25. Menyuburkan rambut
26. Obat gangguan sihir dan jin
27. Memandikan jenazah
28. Menguatkan rambut
29. Mencegah jerawat
30. Menghilangkan bau darah haid
Itulah 30 manfaat dan khasiat daun bidara untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan Anda dalam menjaga kesehatan dengan memanfaatkan khasiat daun yang sehat pula. Pola hidup yang sehat akan lebih menguntungkan Anda nantinya di masa depan, karena kesehatan jaman sekarang merupakan hal yang mahal. Selamat mencoba.
Share:

Kamis, 17 Mei 2018

DAHSYATNYA MANFAAT "POHON BIDARA"

https://www.youtube.com/watch?v=fXZb8p2PMfs

https://www.youtube.com/watch?v=Cp70_ezXeBc


SETIAP ANTUM HARUS CARI POHON BIDARA

Berbagai Khasiat Daun Bidara – Bidara atau widara / widoro (Ziziphus mauritiana) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering. Tanaman ini dikenal pula dengan pelbagai nama daerah seperti widara (Sd., Jw.) atau dipendekkan menjadi dara (Jw.); bukol (Md.); bĕkul (Bal.); ko (Sawu); kok (Rote); kom, kon (Timor); bĕdara (Alor); bidara (Mak., Bug.); rangga (Bima); serta kalangga (Sumba). (Wikipedia)
Khasiat Daun Bidara
Pohon Bidara atau Widara (Ziziphus mauritiana), merupakan sebuah pohon kecil dengan tinggi antara 5 – 15 meter. Pohon ini tumbuh tegak atau melebar dengan cabang-cabang yang menjuntai dan memiliki letak ranting yang tak beraturan. Warna pohon biadara akan selalu hijau (meskipun terkadang agak meranggas) dan terdapat duri duri pada daun-daunnya.
Pohon bidara disebut dalam Al-Qur’an
Dalam Surat Al-Waqi’ah tentang kelompok kanan dari penghuni surga berada di bawah pohon bidara yang tidak berduri.
Allah SWT berfirman:

وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ * فِي سِدْرٍ مَّخْضُودٍ * وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ * وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ * وَمَاء مَّسْكُوبٍ * وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ

“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas,dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak,”QS. al-Waqi’ah (56) : 27-32
Dalam Surat Saba ketika mengabarkan tentang kisah Negeri Saba, Allah subhanahu wa ta’alla berfirman:

فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُم بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَى أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِّن سِدْرٍ قَلِيلٍ

Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Bidara (QS. Saba :16)
Bila kita menyimak apa yang terdapat di dalam Al-Quran Surat Al-waqi’ah ayat 28 yang berbunyi “Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,”, seakan – akan ayat tersebut ingin menunjukan bahwa pohon bidara yang ada di bumi kita ini semua berduri.
Hal ini dapat kita lihat pada gambar bibit pohon bidara yang masih kecilpun sudah menumbuhkan durinya, seakan – akan ingin menunjukan jati dirinya sebagai pohon yang telah disebutkan dalam ayat tersebut. silahkan perhatikan duri yang sudah tumbuh pada bibit pohon bidara yang masih berumur tiga minggu.

Manfaat Daun Bidara Untuk Mengobati Jerawat
Semua orang tahu bahwa banyak manfaat daun bidara termasuk manfaat untuk membersihkan kulit dari kotoran dan menjaga kulit dari kerusakan.
Terutama bagi remaja yang sering mengeluhkan banyaknya jerawat di wajah mereka, selain itu daun bidara ini dapat mengurangi minyak dari kulit wajah bagi yang wajahnya selalu berminyak.
Cara pemakaian:
Ambil beberapa biji daun bidara kemudian ditumbuk halus lalu masukkan kedalam cangkir atau mangkok, Tambahkan sedikit air sehingga campuran agak sedikit kental dan kemudian langsung oleskan pada kulit wajah sebagai masker, dan biarkan beberapa saat hingga mengering seluruhnya.
Sekitar 20 menit kemudian cucilah wajah anda dengan air bersih, tanpa perlu memakai sabun, dalam beberapa jam anda akan langsung melihat perbedaan yang signifikan.
Untuk memberikan hasil yang lebih mantab, silahkan coba terapi diatas selama 2 bulan penuh, dalam seminggu oleskan antara 3 – 4 kali.
Manfaat Daun Bidara Untuk Memandikan Jenazah
Ummu ‘Athiyyah Radhiyallahu ‘Anha berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda: ‘Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.” (HR. Muslim)
Khasiat Daun Bidara Untuk Kekuatan Rambut
Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah secara marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haidh) mengambil air yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu dia berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke bekas-bekas darah.” (HR. Muslim)
Khasiat Daun Bidara Untuk Mengobati Gangguan Jin Dan Sihir
Wahb bin Munabih, salah seorang pemuka tabi’in yang ahli dalam sejarah dan ilmu kedokteran menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar daun bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).
Caranya, tumbuklah tujuh helai daun bidara yang masih hijau di antara dua batu, cobek atau sejenisnya, lalu siramkan air diatasnya sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan bacakan di dalamnya ayat-ayat al Qur-an.
Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air yang sudah disiapkan tersebut, hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian mandi dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, insya Allah penyakit (sihir) akan hilang.
Jika orang yang terkena gangguan jin atau sihir meraung-raung kesakitan, jangan terperdaya, tetap lanjutkan menyiramnya dengan air campuran daun bidara karena itu adalah raungan dari setan dan jin kafir yang kesakitan akibat kepanasan.
Dan jika perlu, hal itu boleh diulang dua kali atau lebih, sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sirna. Hal itu sudah banyak dipraktekkan, dan dengan izinNya, Allah memberikan manfaat padanya. Pengobatan tersebut juga sangat baik bagi suami yang tidak bisa berhubungan badan karena terkena sihir.
Baca Juga: Ini Tanda Tanda Terkena Gangguan Jin
Penulis sendiri telah membuktikan, walaupun tidak dipakai mandi, jika daun bidara ini ditempelkan atau disabetkan pada orang yang sedang terkena gangguan jin dan sihir, maka jin kafir yang ada dalam tubuh seseorang akan menjerit kesakitan. apalagi jika kita bakar tubuhnya dengan membacakan ayat-ayat alqur’an sambil disabet memakai daun bidara yang masih menempel pada rantingnya, pasti jin jin yang mengganggu tersebut akan mengaku siapa yang telah mengirimnya dan akhirnya lari terbirit birit.
Apabila Terkena Sihir Yang Sudah Akut
Jika ada orang yang mengalami ujian dengan terkena sihir yang susah dihilangkan, hendaknya dia mengharap pahala kepada Allah atas musibah ini, dan berikhtiar untuk mengobatinya. Pengobatan sihir yang sudah akut ini bisa dilakukan dengan memakai daun bidara:
Di antara metode yang pernah dipraktekkan dan terbukti mujarab adalah,
1. Mandi dengan air yang telah dicampur daun bidara
Persiapan: Siapkan 7 daun bidara hijau, dan seember air yang cukup untuk mandi.
Caranya:
a. Haluskan daun bidara dengan ditumbuk, dan campurkan ke dalam air yang telah disiapkan.
b. Baca ayat-ayat berikut di dekat air (di luar kamar mandi):
1) Baca ta’awudz: a-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim
2) Ayat kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
3) QS. Al-A’raf, dari ayat 117 sampai 122
4) QS. Yunus, dari ayat 79 sampai 82
5) QS. Taha, dari ayat 65 sampai 70
6) Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
7) Minumkan air tersebut di atas 3 kali (bisa gunakan gelas kecil)
8) Gunakan sisanya untuk mandi.
9) Cara seperti ini bisa dilakukan beberapa kali, sampai pengaruh sihirnya hilang.
(Metode ini disebutkan oleh Dr. Said bin Ali bin Wahf al-Qohthani dalam buku beliau Ad-Dua wa Yalihi Al-Ilaj bi Ar-Ruqa, Hal. 35).
Share:

Minggu, 13 Mei 2018

KANDUNGAN KIMIA DAUN BIDARA


(JUAL BIBIT POHON BIDARA ARAB INFO VIA WA : 081381734111)
Artikel ini menjelaskan kandungan kimia Daun Bidara dalam serangkaian penelitian tanaman bidara yang dikenal untuk penggunaannya dalam pengobatan tradisional dan yang juga telah terbukti sangat baik dalam aplikasi kosmetik dan perlengkapan mandi.
NAMA LAIN DARI BIDARA / SIDR
Orang-orang Arab menyebutnya Nabka. Sudan: Nabag, Nabak, Cidir, duri Kristus (dalam cerita rakyat, tanaman ini dikatakan menjadi sumber dari mahkota duri yang ditempatkan pada kepala Juruselamat. Nigeria: Kurna. Dalam bahasa Inggris itu dikenal sebagai Dom, duri-Yerusalem atau duri Kristus, Di Perancis disebut Paliure, Epine du Christ, porte-chapeau, capelets, argolou dan arnaves.

Kandungan daun bidara untuk bahan kosmetik
Komposisi kimia dari minyak daun bidara (Zizyphus spina-christi) diperoleh dengan menggunakan metode destilasi memiliki komponen utama: geranyl aseton (14,0%), metil hexadecanoate (10,0%), metil octadecanoate (9,9%), farnesyl aseton C (9,9%), hexadecanol (9,7%) dan etil octadecanoate (8.0%).

Manfaat
Semua bagian tanaman yang digunakan oleh orang-orang Arab setempat untuk membantu mempertahankan gaya hidup sehat. Tanaman ini juga telah digunakan untuk menginduksi tidur yang baik karena memiliki sifat menenangkan. Di Arab Saudi digunakan untuk pengobatan bisul, luka, penyakit mata dan bronkitis. Orang – orang Badui menggunakannya untuk pengobatan luka, penyakit kulit dan sebagai anti-inflamasi. Mereka juga menggunakannya sebagai obat penurun panas dan diuretik. Pohon bidara banyak terdapat di Iran bagian selatan. Pohon bidara secara lokal dikenal sebagai “Sidr” dan “Konar”, telah digunakan untuk mencuci rambut dan tubuh. Daun tanaman juga digunakan dalam obat rakyat Iran sebagai antiseptik, antijamur dan anti-inflamasi, dan untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti dermatitis atopik. Di China telah digunakan sebagai bentuk kontrol kelahiran. Air extract daun bidara memiliki sifat antinociceptive dalam uji coba pada tikus dan memiliki efek menenangkan pada sistem saraf pusat. Ini telah dijelaskan sebagai anticathartic, diuretik zat, dan tonik.

Deskripsi
Pohon bidara berbunga sekitar bulan Juli hingga Agustus, dan biji matang dari Oktober sampai Desember. Bunga-bunga wangi yang hermaprodit (memiliki jenis bunga jantan dan bubga betina). Tanaman ini memiliki bunga kecil berbulu putih yang sangat wangi. Komposisi kimia Tanaman ini telah diteliti secara luas dan telah diketahui komposisi kimianya. Konstituen utama dari minyak esensial adalah alpha-terpineol (16,4%) dan linalool (11,5%). Hidrokarbon netral dalam bentuk n-pentacosane adalah (81%). Metil ester yang diisolasi dari daun bidara termasuk metil palmitat, metil stearat dan metil miristat. beta-sitosterol, asam oleanolic dan asam maslinic adalah aglikon utama dari glikosida terdapat dalam daun bidara. Kandungan gula dalam daun bidara adalah laktosa, glukosa, galaktosa, arabinosa, xilosa dan rhamnosa, dan juga berisi empat glikosida saponin. Kandungan flavonoid tertinggi ditemukan dalam daun (0,66%). Terdapat kandungan quercetin 3-O-rhamnoglucoside 7-O-rhamnoside yang merupakan senyawa flavonoid utama pada semua bagian tanaman. Komposisi kimia tanaman bidara terbukti sangat kompleks dan lengkap, selain alkaloid, terdapat zizyphine-F, jubanine-A dan amphibine-H, sebuah peptida baru alkaloid spinanine-A telah diisolasi dari kulit batang pohon bidara. Spinanine-A adalah salah satu dari 14 jenis cyclopeptide alkaloid jenis amphibine-B.


Daun Bidara Untuk Anti-mikroba
Daun Bidara telah terbukti dapat membasmi bakteri, jamur dan juga patogen lain yang biasanya cukup tahan.

Antioksidan
The polyphenols of Yemeni plants telah melakukan uji coba dengan ferrylmyoglobin untuk menentukan kandungan antioksidan daun bidara yang ditujukan untuk mengurangi degradasi oksidatif. Efek pertahanan dari saponin pada daun bidara dari cultured myocardial yang terkena anoxia-reoxygenation ditentukan dan ditemukan bahwa peroksidasi lipid berkurang.

Penggunaan untuk bahan makanan
Konstituen kimia mengkonfirmasi penggunaan menguntungkan buah sebagai tonik (Tabel 1). Buah rasa seperti campuran kurma dan apel dan sangat dihargai oleh suku Badui karena memiliki nilai energi yang sangat tinggi. Buah dapat dimakan mentah atau dikeringkan dan buah bidara memiliki rasa sedikit asam menyegarkan, sedikit menyerupai apel kering. Biji bidara kaya protein, kalsium, zat besi dan magnesium. Makanan dari tanaman ini merupakan sumber energi, protein dan mineral yang sangat penting.Sifat Tonik dari buah bidara dapat meningkatkan nafsu makan, dan dapat digunakan juga sebagai pencahar dan telah digunakan sebagai obat cacingan (vermifuge). Buah bidara juga menyegarkan dan mengembalikan, serta meningkatkan kecerdasan otak dan merupakan obat untuk tekanan darah tinggi. Di bagian barat Sudan buah bidara dianggap makanan lezat, (Kordofan, Darfur): pulp pahit-manis buah dikeringkan dan digiling untuk menghasilkan tepung. Salah satu metode untuk menggunakan tepung ini adalah menggunakan cangkir logam kecil dimasak dengan uap.
Efek hipoglikemik dan antihyperglycemic dari bidara telah dibuktikan para peneliti.

Perawatan kulit dan rambut
Tanaman ini sudah digunakan di banyak bagian dunia untuk perawatan kulit. Komposisi kimia dan fitokimia yang terdapat pada bubuk daun bidara dapat menghitamkan dan memanjangkan rambut wanita.

Daun Bidara Melindungi kulit
Sebuah penelitian dilakukan di mana air rendamam daun bidara (direndam dalam air selama 24 jam) Pengujian radiasi sinar UV pada kulit menggunakan simulator Oriel surya dan satu aplikasi dari produk gel. Warna kulit dievaluasi (khusus untuk kulit kemerahan) menggunakan Chromameter Minolta. 80% dari subyek menunjukkan penurunan dalam kulit memerah dan gel mengurangi kemerahan dengan 17,51% di semua percobaan.


Sebagai antioksidan
Peroksidasi lipid memainkan peran penting dalam dalam masalah perawatan kulit dan memperbaiki kondisi kulit kepala. Peroksidasi dan kerusakan oksidatif lainnya dapat disebabkan oleh kerusakan lingkungan yang menghasilkan radikal bebas (seperti polusi knalpot, asap industri, ozon, sinar UV, asap rokok, dll,) dan oleh kerusakan biologis seperti mikro-organisme dan kondisi yang merugikan lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan masalah bagi kulit dan kulit kepala. Untuk menghindari efek samping dari peroksidasi lipid, penggunaan antioksidan adalah hal yang wajar.

Melindungi kerusakan DNA
Khasiat bidara untuk melindungi sel DNA manusia yang disebabkan oleh kerusakan dari radiasi actinic diuji menggunakan alat tes kontrol dimodifikasi oleh Regentec, spin dari perusahaan riset dari Universitas Nottingham. Kerusakan DNA manusia dapat disebabkan oleh kerusakan yang telah dijelaskan dalam kerja antioksidan di atas.

Penulis: Anthony C. Dweck FLS FRSC
References
1 Abbiw D.K. Useful plants of Ghana – West African use of wild and cultivated plants. Intermediate Technology Publications and the Royal Botanic Gardens Kew. 1990. ISBN No. 1-85339-043-7 or 1-85339-080-1 Hardback.
2 Abdel-Galil F.M., El-Jissry M.A. Cyclopeptide alkaloids from Zizyphus spina-christi. Phytochemistry v. 30 (4): p. 1348-1349; 1991.
3 Adzu B., Amos S., Wambebe C., Gamaniel K. Antinociceptive activity of Zizyphus spina-christi root bark extract. Fitoterapia. 2001, 4, 72, p.344-350.
4 Adzu B., Amos S., Dzarma S., Wambebe C., Gamaniel K. Effect of Zizyphus spina-christi Willd aqueous extract on the central nervous system in mice. Journal of Ethnopharmacology. 2002, 79, 1, p.13-16.
5 Amin G. Popular Medicinal Plants of Iran. Vol.1. Ministry of Health Publications, Tehran. p 67 (1991).
6 Aynehchi Y., Mahoodian M. Chemical examination of Zizyphus spina-christi (L.) Willd. Acta Pharm Suec, 1973 Dec;10(6):515-9.
7 Brantner A.H., Males Z. Quality assessment of Paliurus spina-christi extracts. Journal of Ethnopharmacology. 1999, 66,2,175-179.
8 Effraim K.D., Osunkwo U.A2, Onyeyilli, P3, Ngulde A. Activity of aqueous leaf extract of Ziziphus spina-Christi (Linn) Desf. Indian J Pharmacol 1998; 30: 271-272.
9 Duke J.A. and Ayensu E.S. Medicinal Plants of China. Reference Publications, Inc. 1985. ISBN 0-917256-20-4.
10 Facciola S. Cornucopia – A Source Book of Edible Plants. Kampong Publications 1990 ISBN 0-9628087-0-9.
11 Ghannadi, Alireza, Tavakoli, Naser, Mehri-Ardestani, Mozhgan: Volatile constituents of the leaves of Ziziphus spinachristi (L.) Willd. from Bushehr, Iran. Journal of Essential Oil Research: JEOR, May/Jun 2003.
12 Glombitza K.W., Mahran G.H., Mirhom Y.W., Michel K.G., Motawi T.K. Hypoglycemic and antihyperglycemic effects of Zizyphus spina-christi in rats. Planta Med 1994 Jun;60(3):244-7.
13 Grieve, Maud. A Modern Herbal – the medicinal, culinary, cosmetic and economic properties, cultivation and folklore of herbs, grasses, fungi, shrubs and trees with all their modern scientific uses. 1998 Tiger Books International, London. ISBN No.1-85501-249-9.
14 Ikram M., Tomlinson H. Chemical constituents of Zizyphus spina christi. Planta Med 1976 May;29(3):289-90.
15 Irvine F.R. (1961) Woody Plants of Ghana. With special reference to their uses. London: Oxford University Press.
16 Islam, M.W., Radhakrishnan R., Liu X.M., Chen H.B., Al-Naji M.A. Safety evaluation of Zizyphus spina-Christi L. and Teucrium stocksianum Boiss, used in traditional Medicine in the Arabian gulf. International Congress and 49th Annual Meeting of the Society for Medicinal Plant Research (Gesellschaft for Arzneipfianzenforschung), September 2-6, 2001, Erlangen, Germany.
17 Levy J. de Bairacli: The illustrated herbal handbook for everyone. 1991 4th edition. Faber and Faber. ISBN No. 0-571-16099-9.
18 Lawton R.M. (1985) Some indigenous economic plants of the Sultanate of Oman. In: Wickens G.E., Goodin J.R., Field D.V. (eds) Plants for arid lands. Unwin Hyman, London.
19 Mahran, G.E.D.H., Glombitza K.W., Mirhom Y.W., Hartmann R., Michel C.G. Novel saponins from Zizyphus spina-christi growing in Egypt. Planta Medica (1996) 62(2): 163-165.
20 Nafisy A.T. A Review of Traditional Medicine in Iran. Isfahan University Publications, Isfahan. p 133 (1989).
21 Nazif N.M. Pharmacognosy and Chemistry of Medicinal Plants, National Research Centre, Dokki, Cairo 12311, Egypt. Food Chemistry. 2002, 76, 1, p.77-81. SN- 0308-8146.
22 Safai-Ghomi 1998. Extracts of Z. spina-christi for cosmetics & psoriasis; US Patent 5,849,302. Also EP 0 815 842 A2 in Europe.
23 Shahat A.A., Pieters L., Apers S., Nazeif N.M., Abdel-Azim N.S., Berghe D. vanden., Vlietinck A.J. Chemical and biological investigations on Zizyphus spina-christi L. 2001, 15, 7, p.593-597.
24 Younes M.E., Amer M.S., El-Messallami A.D.E. Phytochemical examination of the leaves of the Egyptian Zizyphus spina christi “Nabc”. Bulletin of the National Research Centre (Cairo) (1996) 21(1): 35-40.
25 Zakaria M.N.M., M.W. Islam R., Radhakrishnan A., Ismail M., Habibullah and K. Chan. Antidiabetic properties of Zizyphus spinachristi in STZ- diabetic mice. “2000 Years of Natural Products Research – Past Present and Future”, Amsterdam, July 26-30 1999.6400 mg/kg) [Islam et al].”>
Share:

Jumat, 11 Mei 2018

Dalil Hadits Daun Bidara

Dalil Hadits Daun Bidara

(JUAL BIBIT POHON BIDARA ARAB INFO VIA WA : 081381734111)
Dalil hadits daun bidara dan pohon bidara terdapat di banyak hadist dan Alquran.
Ada beberapa Sunah didalam hadits yang menganjurkan kita untuk menggunakan Daun Bidara, diantaranya untuk mandi wajib, mandi haid, mandi ketika kita baru masuk agama Islam, bahkan untuk memandikan jenazah.
Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai pemeluk agama Islam masih banyak yang belum tahu tentang pohon yang satu ini, karena di Indonesia memang masih sangat jarang, kalaupun ada biasanya pohon bidara dari jenis yang berbeda, yaitu bidara laut, bidara gunung, bidara cina, dan bidara upas.
Sebagai Umat Islam yang beriman, tentunya kita meyakini bahwa apa yang disunahkan oleh Nabi kita Muhammad SAW, pasti banyak mengandung kebaikan, baik yang sudah dibuktikan secara ilmiah maupun yang belum terbukti.
Baiklah langsung saja saya akan mengutip beberapa hadits dan ayat Al-Quran, yang didalamnya disebutkan daun atau pohon bidara.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan Rabbmu agungkanlah,dan pakaianmu bersihkanlah,dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah.” [ Al-Muddatstsir: 3-5 ]
Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wa ‘ ala alihi wa sallam juga bersabda,
“Kami pernah keluar bersama Nabi shallallahu ‘ alaihi wa ‘ ala alihi wa sallam ke Hunain dan ketika itu, kami baru saja meninggalkan kekafiran, dan orang-orang musyrikin memiliki pohon bidara yang mereka i’tikaf di sekitar pohon itu dan menggantungkan senjata-senjata mereka, yang pohon tersebut disebut (dinamakan) Dzatu Anwath. Kami melewati pohon tersebut kemudian berkata, ‘Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzata Anwath sebagaimana mereka mempunyai Dzatu Anwath.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wa ‘ ala alihi wa sallam bertakbir -dalam riwayat yang lain bertasbih-, ‘Sungguh benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang-orang sebelum kalian sebagaimana permintaan Bani Israil kepada Musa, Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata:(?) ‘Buatlah untuk kami sebuah sesembahan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa sesembahan (berhala).’ Musa menjawab, ‘Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang jahil.’.’.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Tirmidzy. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Zhilalul Jannah no. 76)
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Bukhary-Muslim tentang kisah Tsumamah bin Utsal radhiyallahu ‘anhu yang sengaja mandi[2] kemudian menghadap kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam. b. Hadits Qois bin A’shim radhiyallahu ‘anhu :

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ أُرِيْدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Saya mendatangi Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam maka Nabi memerintahkan kepadaku untuk mandi dengan air dan daun bidara”. (HR. Ahmad 5/61, Abu Daud no. 355, An-Nasa`i 1/91, At-Tirmidzy no. 605 dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Shohih At-Tirmidzy 1/187).
Hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang orang yang jatuh dari ontanya dan meninggal, Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda :

اغْسِلُوْهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَكَفِّنُوْهُ فِي ثَوْبَيْنِ.

“Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara dan kafanilah dengan dua baju”. (HR. Bukhary-Muslim).
Hadits Ummu ‘Athiyah tatkala anak Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam meninggal, beliau bersabda :
اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا أَوْ أَكْثَرَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
“Mandikanlah dia tiga kali atau lima atau tujuh atau lebih jika kalian melihatnya dengan air dan daun bidara”. (HR. Bukhary-Muslim).
hadits ‘Aisyah bahwasanya Asma` bintu Syakal bertanya kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam tentang mandi Haid, maka Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam menjawab :

تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَهَا فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُوْرَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتُدْلِكُهُ دَلْكًا شَدِيْدًا حَتَى يَبْلُغَ شُؤُوْنَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا. فَقَالَتْ أَسْمَاءُ : وَكَيْفَ
أَتَطَهَّرُ بِهَا ؟ فَقَالَ : سُبْحَانَ الله تَطَهَّرِيْنَ بِهَا. فَقَالَتْ عَائِشَةُ : كَأَنَّهَا تَخْفَى ذَلِكَ تَتَبَّعِيْنَ أَثَرَ الدَّمِ.

“Hendaklah salah seorang di antara kalian mengambil air dan daun bidara kemudian bersuci dengan sempurna kemudian menyiram kepalanya dan menyela-nyelanya dengan keras sampai ke dasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan air. Kemudian mengambil sepotong kain (atau yang semisalnya-pent.) yang telah diberi wangi-wangian kemudian dia bersuci dengannya. Kemudian Asma` bertanya lagi : “Bagaimana saya bersuci dengannya?”. Nabi menjawab : “Subhanallah, bersuci dengannya”. Kata ‘Aisyah : “Seakan-akan Asma` tidak paham dengan yang demikian, maka ikutilah (cucilah) bekas-bekas darah (kemaluan)”. (HSR. Muslim)
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Bukhary-Muslim tentang kisah Tsumamah bin Utsal radhiyallahu ‘anhu yang sengaja mandi[2] kemudian menghadap kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam. b. Hadits Qois bin A’shim radhiyallahu ‘anhu :

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ أُرِيْدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Saya mendatangi Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam maka Nabi memerintahkan kepadaku untuk mandi dengan air dan daun bidara”. (HR. Ahmad 5/61, Abu Daud no. 355, An-Nasa`i 1/91, At-Tirmidzy no. 605 dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Shohih At-Tirmidzy 1/187).

Kitab Jenazah
Bab Ke-9: Disunnahkan Memandikan dengan Hitungan Ganjil
Ummu Athiyah r.a. (seorang wanita Anshar yang turut berbai’at, yang datang ke Bashrah untuk mencari anak nya, tetapi tidak menemukannya 2/74) berkata, “Rasulullah masuk kepada kami ketika kami sedang memandikan putri beliau seraya bersabda, ‘Mandikanlah dengan siraman yang ganjil, yaitu tiga kali, lima kali (tujuh kali), atau lebih banyak dari itu-jika kamu memandang perlu-dengan menggunakan air dan daun bidara. Berilah kapur barus di akhir kalinya.’ Beliau bersabda kepada kami ketika kami hendak memandikannya, ‘Mulailah dengan anggota badan bagian kanan dan anggota-anggota wudhunya. Jika telah selesai, maka beritahukanlah aku.’ Ketika kami telah selesai, kami memberi tahu beliau. Lalu, beliau memberikan sarung beliau kepada kami seraya bersabda, ‘Pakaikanlah (sarung ini) kepada nya.’ (Dan beliau tidak menambah dari itu, dan aku tidak mengetahui putri beliau yang mana dia itu). Kami sisir dia (dan dalam satu riwayat: lalu kami ikat rambutnya) tiga ikatan. (Dan dalam satu riwayat: Ummu Athiyah berkata, ‘Mereka uraikan rambutnya, kemudian mereka mandikan, lalu mereka ikat menjadi tiga.) (Sufyan berkata, ‘Pada dua ubun-ubunnya dan dua tanduknya.’ 2/75). Lalu, kami letakkan rambutnya ke belakang.” (Dan Ayyub memperkirakan agar memakaikan pakaian beliau kepadanya. Begitulah Ibnu Sirin memerintahkan agar mayat wanita dikenakan padanya pakaian dan tidak dipakaikan sarung padanya).
Bab Ke-20: Memberikan Harum-haruman kepada Mayat
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Mengenai orang yang terjatuh dari kendaraannya kemudian meninggal, mandikanlah ia dengan air dan daun bidara, dan kafankanlah dengan dua lapis kainnya.” Muttafaq Alaihi. 4:yakni dengan kedua pakaian ihramnya. Saat itu ia sedang wuquf di Arafah pada haji wada’. Kelanjutan sabda beliau adalah: Janganlah kamu membalsamnya dan jangan menutupi kepalanya, karena sesungguhnya Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat sebagai orang yang bertalbiyah).
Didala Al-Quran pohon bidara disebutkan di beberapa ayat:
56. AL WAAQI’AH (HARI KIAMAT) ayat 28
berada di antara pohon bidara yang tak berduri,
34. SABA‘ (NEGERI SABA)
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr / bidara
53. AN NAJM (BINTANG
(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
Itulah beberapa hadits dan ayat Al-Quran yang didalamnya menyebutkan daun bidara maupun pohon bidara.

Dan saya menganggap pohon bidara adalah pohon paling unik, karena dapat kita temui baik di alam dunia maupun alam akhirat.
Share:

POHON BIDARA SIDR TUMBUH DALAM SYURGA

(JUAL BIBIT POHON BIDARA ARAB INFO VIA WA : 081381734111)


Tinjauan dari Al-Quran dan As-Sunnah

Tumbuhan pohon bidara memiliki kedudukan di dalam agama Islam. Pohon sidr disebutkan di beberapa surah dalam Al-Qur’an, yaitu:

Sebagai Pohon bidara yang sedikit jumlahnya (sidrin qolil)
Di dalam Al Quran Surat Saba’ ketika mengabarkan tentang kisah Negeri Saba:

” Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Bidara”.
(Al-Quran: Saba/ QS.34 :16)

Sebagai Pohon bidara perbatasan akhir (sidratul muntaha) dan Pohon bidara yang diliputi (sidrata ma yaghsya)
Kisah Mi’roj nya Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya dimana Jibril mempunyai 600 sayap.

“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain.  (yaitu) di Sidratil Muntaha . Di dekatnya ada syurga tempat tinggal, . (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”.
(Al-Quran:An-Najm/QS.53: 13-15)

Sebagai Pohon bidara yang tak berduri (sidr makhdud)
Pada Surat Al-Waqi’ah tentang kelompok kanan dari penghuni surga berada di bawah pohon bidara yang tidak berduri.

“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas,dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak,”
( Al-Quran:al-Waqi’ah/ QS.56: 27-32)

“Dalam tafsir disebutkan pohon bidara yang dimaksud adalah yang telah dihilangkan durinya ataupun buahnya yang lebat, demikian pendapat Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhu. Berkata Ibnu Katsir rohimahulloh setelah menukil beberapa pendapat (tentang pohon bidara dalam ayat tersebut): “Dhohirnya yang dimaksud adalah pohon bidara di dunia banyak durinya dan sedikit buahnya, adapun di akhirat kebalikannya, tidak ada durinya dan buahnya banyak”

Pada daun tumbuhan bidara juga dapat membersihkan kotoran, oleh karena itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata kepada para wanita yang sedang memandikan jenazah putri beliau zainab :
Ummu ‘Athiyyah RodhiyaLLOOHU ‘Anha berkata, “Nabi ShollaLLOOHU ‘Alaihi Wa sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda, “Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara”. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.”
{H.R. al Bukhori 3/99-104, Muslim 3/47-48, Abu Dawud 2/60-61, an Nasa-i 1/266-267, at Tirmidzi 2/130-131, Ibnu Majah 1/445, Ibnul Jarud 258-259, Ahmad 5/84-85, 4076-4078, Syaikh al Albani – Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah hal 130-131}

Juga sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam tentang seseorang yang berihrom kemudian meninggal karena terlempar oleh untanya sendiri:
”Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara”
(HR Bukhori dan Muslim).

‘Aisyah secara marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haidh) mengambil air yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu dia berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke bekas-bekas darah.”
(H.R. Muslim no. 332 dari ‘Aisyah)

Kemudian termasuk dari faidah lain dari Tanaman Bidara sebagaimana disebutkan oleh Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh diantaranya:
“Buahnya bisa dimakan, mengobati diare, obat untuk penyakit perut, memperkuat fungsi hati dan empedu, meningkatkan nafsu makan, dll.”
( Kitab Ath Thibbun An Nabawy )

Tentang Pohon Bidara Sidr
Pohon Sidr adalah pohon kuno sejenis bidara yang disebutkan dalam kitab suci Al-Qur’an. Bidara atau Sidr (bahasa Arab: (سدر) bahasa Inggris: Lote tree) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering. Struktur pohon Sidr sangat kokoh. Akarnya tertanam sangat dalam sehingga mampu bertahan dari lingkungan yang ekstrim atau keras. Pohon Sidr tumbuh secara alami, liar, di seluruh wilayah gurun pasir,  tumbuh subur meliar di kawasan-kawasan pegunungan Timur Tengah seperti Yaman dan Arab Saudi dan sebagian lain di negara timur tengah. Pohon ini juga banyak tumbuh liar di beberapa kawasan dunia yang antaranya termasuk hutan hujan tropika di Malaysia, Indonesia, dan Australia.
Selain itu ia juga berbunga dan berbuah, seluruh bagian pohon ini memiliki manfaat obat. Mulai dari daunnya digunakan sebagai pembersih rambut herbal yang juga dapat menghilangkan ketombe dan juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa macam penyakit, hingga akarnya yang bisa digunakan sebagai penawar bisa ular. Bunga Sidr, bahkan di dalam musim dingin, menghasilkan nektar dan pollen bagi para lebah sehingga madu akan dihasilkan sepanjang tahun. Madu yang terhasil dari koloni lebah di pergunungan Yaman yang kaya dengan pohon Sidr ini dikatakan sebagai madu paling berkualitas dan terbaik di dunia

Deskripsi Tanaman
Deskripsi Berperawakan pohon atau perdu yang menyemak, tingginya mencapai kira-kira 15 m, tumbuh tegak atau menyebar dengan cabang-cabangnya yang menjuntai; letak rantingnya simpangsiur, berbulu kempa; penumpunya berduri, menyendiri dan lurus (berukuran 5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan, cabang yang kedua lebih pendek dan melengkung, duri kadang-kadang tidak ada; pohonnya selalu hijau atau setengah meranggas. Daunnya tunggal, letaknya berselang-seling, berbentuk bundartelur-jorong sampai bundar-telur-lonjong, berukuran (2-9) cm x (1,5-5) cm, tepinya sedikit beringgit atau rata, berkilap dan tak berbulu pada lembaran sebelah atasnya, berbulu kempa yang rapat, berwarna putih pada lembaran sebelah bawahnya, dengan 3 tulang daun membujur yang nyata; tangkai daunnya 8-15 mm panjangnya.
Perbungaannya muncul dari ketiak daun, berbentuk payung menggarpu, panjangnya 1-2 cm, tersusun atas 7-20 kuntum bunga; gagang perbungaan panjangnya 2-3 mm; bunganya berdiameter 2-3 mm, berwarna kekuningan, sedikit harum, gagang bunganya 3-8 mm panjangnya; daun kelopaknya bercuping 5, berbentuk delta, bagian luarnya berambut, bagian dalamnya gundul; daun mahkota 5 helai, sedikit berbentuk sudip yang cekung, terlentik; benang sarinya 5 utas; bakal buahnya beruang 2, tangkai putiknya bercabang dua, cakramnya bercuping 10 atau beralur-alur. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk bulat sampai bulat telur, dapat mencapai ukuran 6 cm x 4 cm untuk yang dibudidayakan, dan umumnya jauh lebih kecil untuk yang liar; kulit buahnya halus atau kasar, berkilap, tipis tetapi liat, berwarna kekuningan sampai kemerahan atau kehitaman; daging buahnya berwarna putih, mengeripik (crisp), banyak mengandung sari buah, rasanya agak asam sampai manis, menjadi menepung pada buah yang matang penuh. Bijinya terletak dalam batok yang berbenjol dan beralur tidak beraturan, yang berisi 1-2 inti biji yang berwarna coklat.

Kandungan Bidara (Sidr)
Kandungan Bidara dari hasil analisis di India (angka, pertama) dan di Thailand (dalam kurung) merupakan komposisi per 100 g bagian yang dapat dimakan: air 86 (71,5) g, protein 0,8 (0,7) g; lemak 0,1 (1,7) g; karbohidrat 12,8 (23,7) g; Ca 30 (30) m, P 30 (30) mg, vitamin A 70 (50) SI, vitamin C 50-150 (23) mg. Nilai energinya 230 (470) kJ/100 g.

Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar, juga dikeringawetkan, atau dibuat manisan. Di Asia Tenggara, buah yang belum matang dimakan bergaram. Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop. Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan. 
Di India, pohon bidara merupakan salah satu dari beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk pemeliharaan serangga lak; ranting-ranting yang terbungkus oleh sekresi serangga itu dipungut untuk diproses menjadi sirlak. Kulit kayu dan buahnya menghasilkan bahan pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat lain. Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akarnya berkhasiat obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal untuk luka. 
Di Jawa, misalnya, kulit kayunya digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.

Pemanfaatan Tamanan Bidara Sidr
Pada daun tumbuhan bidara juga dapat membersihkan kotoran, Daun bidara sangat efektif untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena gangguan jin.

·         DAUN BIDARA UNTUK RUQYAH
·         MEMANDIKAN JENAZAH
·         WANITA HAID
·         UNTUK PERAWATAN KULIT DAN JERAWAT
·         SAYUR DAN MINUMAN

1. Daun bidara mengandung senyawa antibakterial, sehingga sangat efektif untuk mengobati penyakit akibat bakteri ataupun virus, seperti pilek, influenza, flu babi, flu burung dan bahkan HIV/AIDS.
2. Daun bidara mengandung senyawa antioksidan yang sangat tinggi, kandungan inilah yang sangat efektif untuk menjaga kesehatan tubuh kita dari berbagai macam penyakit.

3. Daun bidara mampu mengobati penyakit lambung, antara lain tukak lambung, maag dan bahkan kanker lambung.

4. Mampu mencegah dan mengobati penyakit kardiovaskuler yang sangat berbahaya.

5. Mampu mengobati penyakit diabetes melitus, baik tipe 1, tipe 2 ataupun diebetes gestasional, karena daun bidara mengandung glikemik yang sangat rendah.

Manfaat daun bidara untuk mengobati penyakit:
6. Daun bidara sangat berguna untuk mengobati masalah mulut, seperti sariawan, bibir pecah-pecah, gusi berdarah dan masih banyak lagi.

7. Daun bidara sangat berguna untuk mencegah dan mengobati penyakit pertumbuhan jaringan abnormal, seperti kanker, tumor, kista dan masih banyak lagi.

8. Daun bidara dengan kandungan antiseptik, maka akan sangat berguna untuk mengobati luka, baik luka baru ataupun luka yang sudah lama.

9. Daun bidara sangat berguna untuk memperbaiki sel-sel organ yang mengalami kerusakan, sehingga organ tersebut dapat bekerja secara maksimal.

10. Daun bidara yang masih muda dan segar sangat berguna untuk mengatasi masalah kewanitaan, seperti keputihan, haid tidak normal dan masih banyak lagi.

Khasiat tersembunyi daun bidara untuk kesehatan:
11. Kandungan mineral kalsium yang sangat tinggi pada daun bidara, maka akan sangat efektif untuk menguatkan dan merawat kesehatan tulang ataupun gigi.

12. Daun bidara sangat bermanfaat untuk mengobati demam panas ataupun dingin, baik pada orang dewasa ataupun anak-anak balita.

13. Manfaat daun bidara untuk kulit sangat efektif untuk mengatasi peradangan pada area kulit ataupun organ dalam tubuh.

14. Daun bidara sangat berguna untuk mengatasi bisul ataupun ambeien pada dubur.

15. Daun bidara sangat berguna untuk mengatasi ejakulasi dini atau lemah syahwat

Share:

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Mengenai Saya

Gunakan yang alami

9 Manfaat Daun Bidara: Sembuhkan Luka hingga Turunkan Kolesterol